Selasa, 30 November 2010

Proses Menetasnya Telur Semut

Kehidupan semut dimulai dari telur. Jika telur dibuahi (progeni) maka akan menjadi perempuan (diploid), jika tidak, maka akan berjenis kelamin laki-laki (haploid).

Semut berkembang dengan metamorfosis lengkap dengan tahap-tahap larva melewati tahap pupa sebelum muncul sebagai semut dewasa. Larva ini secara umum bergerak dan diberi makan dan dirawat oleh semut pekerja.

Makanan diberikan kepada larva dengan trophallaxis, sebuah proses di mana semut regurgitates makanan cair. Seekor semut pekerja baru menghabiskan beberapa hari pertamanya dengan merawat kehidupan untuk ratu dan semut muda lainnya.

Kemudian setelah dewasa semut bertugas untuk menggali sarang lain dan bekerja sarang lain, dan kemudian untuk mempertahankan sarang dan mencari makan.

Semut pekerja mulai mendekati telur.


Pertama, Telur-telur semut dikumpulkan.



Di sini, kita melihat mata seorang semut baru. Tepatnya pada sisi kepalanya, semut pekerja membuat irisan dalam lingkaran.


Bagian atas dari telur dilubangi dibantu semut pekerja lainnya.


Parasemut pekerja membantu semut muda
untuk keluar dari telurnya.


Semut muda yang baru lahir masih belum bisa bergerak sendiri.


Sekarang saatnya meluruskan kaki dan menjilatinya agar kering.


Akhirnya semua kaki diluruskan. Semut muda berdiam beberapa menit, sampai terbiasa dengan suasana baru.


Semut yang baru lahir tidak mampu  untuk langsung berjalan, mereka terhuyung-huyung, kadang malah terjerat pada kakinya dan terus jatuh, namun setelah beberapa jam mencoba, baru si semut kecil mampu mengontrol kakinya dengan baik.


"Langkah Pertama si semut kecil di dunia" - Masih butuh beberapa hari bagi si semut kecil untuk belajar berjalan dan bekerja membangun sarang dan memberik pakan larva.  Nah, selama itu dia akan dibimbing oleh semut-semut dewasa lainnya di sarang.

0 komentar:

Posting Komentar